KITAB UQUUDU LUJAIN FII BAYAANI HUQUUZZAUJAINI PASAL 1
(Ikatan Dua.. tentang keterangan Hak-hak Suami Istri.)
Karya : Imam Nawawi Al-Bantani
FASAL I
HAK-HAK ISTRI TERHADAP SUAMI
Alloh SWT
berfiman sebagaimana tersebut dalam Surat An-Nisaa ; Ayat 19: "WA
'AASYIRUUHUNNA BILMA'RUUFI" Artinya : " Dan pergaulilah mereka (istri-
istrimu)dengan baik " Yang dimaksud adalah pergaulan secara adil.Baik
dalam pembagian giliran (kalau kebetulan polygami),pemberian belanja dan
berperangai baik dalam ucapan dan tindakan. Dalam Surat Al- Baqoroh
ayat 228 diterangkan: Artinya : " Dan para wanita mempunyai hak yang
seimbang dengankewajiban nya menurut cara yang ma'ruf.Akan tetapi para
suami mempunyai suatu tingkatan kelebihan daripada istrinya."
Diriwayatkan dari nabi Saw bahwa, saat beliau menunaikan haji wada'
belau bersabda :Setelah belau mamuji Alloh Swt dan menyanjung-Nya serta
memberi petuah pada kaum muslimin yang hadir, Beliau melanjutkan
sabdanya: "Ingatlah, berikanlah wasiat kepada para wanita secara
baik,karena mereka hanyalah sebagai tawanan dihadapanmu.Sesungguhnya
kalian tidak memiliki apapun dari mereka kecuali kebaikan.kecuali jika
mereka itu(wanita) datang denga mambawa perbuatan buruk yang jelas.
Kalau wanita melakukan perbuatan tercela, maka berpisahlah sebatas
tempat tidur dan pukullah dengan pukulan yang tidak membahayakan. Kalau
istimu mentaati maka kamu jangan mencari alasan lain untuk mengusiknya.
Ingatlah sesungguhnya kamu mempunyai hak atas istri dirimu. Diantara
hak kalian atas istri-istrimu adalah melarang istrimu menggelar tikarmu
terhadap orang yang tidak kamu sukai dan tidakmengijinkan istri-istrimu
memasukkan orang yang tidak kam sukai.Ingatlah,bahwa diantara hak-hak
istrimu adalah memberi pakaian yang baik kepadanya dan demikian pula
dalam hal makanannya."
Rosululloh Saw bersabda: Artinya: " Hak istri atas suami adalah mamberi
makan kepadanya jika ia (suami) makan, memberi pakaian kepadanya apabila
ia(suami) berpakain,dan jangan menampar wajah,jangan menjelek-jelekan
dan jangan membiarkan (memisahkannya) kecuali dalam hal tempat tidur.
(riwayat Thamrani dari Muawiyah bin Haidah).
Rosulloh Saw bersabda:
"AYYUMAA ROJULIN TAZAWWAJA IMROATAN 'ALAA MAAQOLLA MINALMAHRI AU KATSURO
LAISYA FII NAFSIHI ANYUADDIYA HAQQOHAA KHODDA'AHAA FAMAATA WALAM YUADDI
ILAIHAA HAQQOHAA LAQIYALLOHA YAUMAL QIYAMATA WAHUWA ZAARIN"
Artinya: "Siapapun orang laki-laki yang menikahi seorang wanita dengan
maskawin yang hanya sedikit atau banyak,tetapi drinya berniat untuk
tidak memenuhi hak-hak istri (ya'ni bermaksud menipunya) lalu lelaki itu
mati hingga belum pernah memenuhi hak-hak istrinya,maka dihari kiamat
kelak ia akan menghadap
Alloh Swt dengan menyandang predikat sebagai penzina."
Rosulloh Saw bersabda:
"INNA MIN AKMALIL MU'MINIINA IIMAANAN AHSANUHUM KHULUQON WAALTHOFUHUM BIAHLIHII."
ARTINYA:"Sesunguhnya diantara kesempurnaan keimanan orang mukmin adalah
mereka yang lebih bersikap kasih sayang (berlaku lemah lembut) terhadap
istrinya." (riwayat Turmudzi dan Hakim dari Aisyah).
Rasulullah SAW bersabda:
"KHOIRUKUM KHOIRUKUM LIAHLIHII WA ANA KHOIRUKUM LI AHLII
." Artinya : " Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling
bagus terhadap istri- istrinya. Dan aku adalah orang yang terbaik
diantaramu terhadap keluarga (istri-istri)ku." (Riwayat Ibnu Hibban).
Dalam riwayat lainnya dikatakan :
Artinya : " Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling
bagus terhadap istri- istrinya, dan aku adalah orang yang lebih bagus
diantaramu terhadap istri-istriku."
Rasulullah SAW bersabda :
"MAN SHOBARO'ALA SUUI KHULUQI IMROATIHII A'THOOHU ALLAHU MINAL AJRI
MITSLAMAA U'THIYA AYYUUBU 'ALAIHISSALAAMU'ALA BALAA IHI WA MAN SHOBAROT
'ALASUI KHULUQI ZAUJIHAA A'THOOHALLAHU MINAL AJRI MITSLATSAWAA BI
AASIYATA IMROATA FIR'AUNA."
Artinya : " Barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka
Allah SWT akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah
diberikan Allah SWT kepada Nabi Ayyub AS atas cobaan yang diterimanya.
Dan barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan suaminya maka Allah
SWT memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan kepada
Asiyah istri Fir'aun."
Perlu diketahui bahwa cobaan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ayyub
AS adalah terdiri dari empat macam cobaan. Meliputi cobaan atas
kebangkrutan (pailit) kekayaannya, kematian semua anak-anaknya,
kerusakan pada tubuhnya dan diasingkan oleh masyarakat kecuali hanya
istrinya saja yang setia menemani.
Kehancuran harta kekayaan Nabi Ayyub AS terdiri dari unta, sapi,
kambing, gajah, khimar (keledai). Kekayaan lain milik Beliau adalah 500
hektar tanah persawahan, semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap
orang mempunyai anak istri. Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan
semua telah beriman dan masih berusia muda.
Iblis yang diberikan kekuasaan oleh Allah SWT dapat turun naik dari bumi
ke langit sewaktu dikehendaki, mempunyai maksud naik ke langit.
Tiba-tiba Iblis mendengar para malaikat membaca Sholawat atas Nabi Ayyub
AS. Saat itu juga timbullah rasa Hasud di dalam hatinya. Ia berkata
memohon kepada Allah SWT:
" WAHAI TUHAN, SEKARANG INI AKU MEMANG TELAH MENYAKSIKAN SENDIRI
HAMBA-MU AYYUB SANGAT RAJIN BERSYUKUR SERAYA MEMUJI KEPADA-MU. TETAPI
KALAU ENGKAU MEMBERI COBAAN KEPADAKU TENTU DIA TIDAK AKAN BERSYUKUR DAN
TIDAK PULA MENTAATINYA.
Allah SWT berfirman kepada Iblis:
" BAIK, SILAKAN KAMU MERANGKAP. SEKARANG AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK MENCOBA AYYUB AS MELALUI HARTA KEKAYAANNYA."
Iblis berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan jin ia katakan kepada mereka:
" SEKARANG AKU TELAH DIBERI WEWENANG UNTUK MENCOBA AYYUB AS MELALUI HARTANYA."
Lebih lanjut iblis berkata lagi :
" IFRIT, SEKARANG KAU KUBERI TUGAS MEMBAKAR TEMPAT PENGGEMBALAAN
UNTA-UNTA MILIK AYYUB AS DAN SEKALIGUS MEMBUNUH SEMUA UNTA-UNTA ITU.
LAKSANAKAN !"
Iblis datang menjumpai Ayyub AS, saat mana ketika itu Beliau sedang melaksanakan sholat. Iblis berkata kepadanya:
" TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA- UNTAMU TERBAKAR, DAN SELURUH UNTA MILIKMU IKUT TERBAKAR PULA."
Apa kata Nabi Ayyub AS: " ALKHAMDULILLAH. ALLAH SWT SENDIRI YANG
MEMBERIKAN KEKAYAAN ITU KEPADAKU DAN HANYA DIA SAJA YAMG BERHAK
MENGAMBIL KEMBALI."
Iblis tidak berhenti sampai disitu. Ia meningkat lagi pada kekayaan yang
lain. Ia hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub As, berikut tempat
penggembalaannya. Ia datang ke Nabi Ayyub As seraya memberitahukan
peristiwa itu.
"ANGIN PANAS TELAH MENGHANCURKAN KEBUNNYA, TIDAK ADA YAMG TERSISA
SEDIKITPUN," kata iblis sehabis merusak semua kebun milik Nabi Ayyub AS.
Apa kata Nabi Ayyub As. " ALKHAMDULILLAH..." kemudian Beliau memuji
Allah SWT dan menyanjung-Nya."
Usaha iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap Allah SWT
seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub AS
melalui anak-anaknya.
Allah berkata:"Silakan, pergilah.Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu untuk mencoba Ayyub melalui anak- anaknya."
Iblis berangkat. Yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabi Ayyub
As berlindung di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu hancur menindih
habis anak- anak Nabi Ayyub As, semuanya mati. Iblis lalu memberi Nabi
Ayyub As tentang bencana yang menimpa anak-anaknya.
Apa reaksi Beliau?. Nabi Ayyub As malah beristigfar memohon ampun kepada Allah SWT.
Usaha iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi
Ayyub As. Beliau tetap taat kepada Allah SWT dan bersyukur kepada-Nya.
Iblis kembali menghadap Allah SWT seraya memohon agar diberi kekuasaan
untuk menguji nya.
Allah berkata kepadanya: " SILAKAN. AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK
MENGUJI MELALUI TUBUH LISAN DAN AKALNYA. TETAPI BUKAN HATINYA."
Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub As. Sampai ketempat
yang dituju ternyata Beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah
kepala Beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup.
Seketika itu badan Nabi Ayyub As serasa gatal-gatal. Makin lama terasa
semakin gatal. Nabi Ayyub As menggaruk-garuk bagian- bagian tubuh yang
gatal dengan ujung-ujung jemarinya. Tetapi belum juga hilang gatal-gatal
itu.
Nabi Ayyub As mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga
hilang gatal-gatal itu. Lalu menggunakan kerewang (pecahan genting) dan
batu. Beliau tidak henti-hentinya menggaruk badannya hingga melepuh,
sehingga bernanah dan berbau busuk. Masyarakat sekitarnya menganggap
berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub As. Mereka
sepakat mengasingkan Beliau ke luar daerah. Beliau terusir ketempat yang
kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani
istrinya yang bernama Rahmah.
Meskipun demikian istri beliau, Rahmah, selalu setia melayaninya. Ia
berbuat baik sekali kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih
sayang. Kebutuhan- kebutuhan makan dan minumnya selalu diperhatikan.
Kaum Nabi Ayyub As yang mendeportasi dirinya terdiri dari tiga golongan.
Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan semula. Mereka tidak
meninggalkan agamanya.
Dalam kisah
lain diriwayatkan bahwa, ada seseorang bermaksud menghadap Umar Bin
Khattab hendak mengadukan perihal perangai buruk istrinya. Sampai ke
rumah yang dituju orang itu menanti Umar Ra di depan pintu. Saat itu ia
mendengar istri Umar mengomeli dirinya, sementara Umar sendiri hanya
berdiam diri saja tanpa bereaksi. Orang itu bermaksud balik kembali
sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:"KALAU KEADAAN AMIRUL MUKMININ
SAJA BEGITU, BAGAIMANA HALNYA DENGAN DIRIKU."
Bersamaan itu Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali. Umar
memanggilnya, katanya:"ADA KEPERLUAN PENTING?". Ia menjawab :" AMIRUL
MUKMININ, KEDATANGANKU INI SEBENARNYA HENDAK MENGADUKAN PERIHAL ISTRIKU
LANTARAN SUKA MEMARAHIKU. TETAPI BEGITU AKU MENDENGAR ISTRIMU SENDIRI
BERBUAT SERUPA, MAKA AKU BERMAKSUD KEMBALI. DALAM HATI AKU BERKATA:KALAU
KEDAAN AMIRUL MUKMININ SAJA DIPERLAKUKAN ISTRINYA SEPERTI ITU,
BAGAIMANA HALNYA DENGAN DIRIKU."
Umar berkata kepadanya:"SAUDARA, SESUNGGUHNYA AKU RELA MENANGGUNG
PERLAKUAN SEPERTI ITU DARI ISTRIKU KARENA ADANYA BEBERAPA HAK YANG ADA
PADANYA. ISTRIKU BERTINDAK SEBAGAI JURU MASAK MAKANANKU. IA SELALU
MEMBUATKAN ROTI UNTUKKU. IA SELALU MENCUCIKAN PAKAIAN- PAKAIANKU. IA
MENYUSUI ANAK- ANAKKU, PADAHAL SEMUA ITU BUKAN KEWAJIBANNYA. AKU CUKUP
TENTRAM TIDAK MELAKUKAN PERKARA HARAM LANTARAN PELAYANAN ISTRIKU. KARENA
ITU AKU MENERIMANYA SEKALIPUN DIMARAHI."
Kata orang itu:"AMIRUL MUKMININ, DEMIKIAN PULAKAH TERHADAP ISTRIKU?".
Jawab Umar:"YA, TERIMALAH MARAHNYA. KARENA YANG DILAKUKAN ISTRIMU TIDAK AKAN LAMA, HANYA SEBENTAR SAJA."
Tentang kisah Asiyah lengkapnya begini; ketika Nabi Musa As mengalahkan
para tukang sihir Fir'aun, keimanan Asiyah semakin mantap. Keimananya
kepada Allah itu sendiri itu sebenarnya sudah lama tertanam didalam
hatinya, dan ia tidak menyatakan Fir'aun (suaminya) sebagai Tuhan.
Begitu Fir'aun semakin jelas mengetahui keimanan istrinya, maka ia
menjatuhkan hukuman kepadanya.
Kedua tangan dan kakinya diikat. Asiyah ditelentangkan diatas tanah yang
panas, wajahnya dihadapkan kesinar matahari. Manakala para penyiksanya
kembali, malaikat menutup sinar matahari sehingga siksaan itu tidak
terasa.
Belum cukup siksaan itu dilakukan Fir'aun, ia kembali memerintahkan
algojonya supaya menjatuhkan sebongkah batu besar kedada Asiyah.
Manakala Asiyah melihat batu besar itu hendak dijatuhjkan padanya,
beliau berdoa kepada
Allah SWT:"ROBBI IBNILII 'INDAKA BAITAN FIL JANNAH."
Artinya :" Wahai Allah SWT, Tuhanku, bangunkanlah untukku disisi-Mu sebuah gedung di Syurga, (Q.S. At Tahrim, ayat 11).
Segera Allah memperlihatkan sebuah bangunan gedung di syurga yang
terbuat dari marmer berwarna mengkilat. Asiyah sangat bergembira, lalu
ruhnya keluar menyusul kemudian barulah sebongkah batu besar itu
dijatuhkan pada tubuhnya sehingga beliau tidak merasakan sakit, karena
jasadnya sudah tidak mempunyai nyawa.
Syeikh habib Abdullah Al Haddad mengatakan, seseorang yang sempurna
adalah orang yang mempermudah hak-haknya, tetapi tidak mempermudah
(meremehkan) hak-hak Allah. Sebaliknya orang yang kurang sempurna adalah
orang yang diketahui berlaku sebaliknya.
K I S A H
Ada
seorang salih, ia mempunyai saudara (kawan) yang salih pula. Setiap
tahun ia berkunjung kepadanya. Suatu hari ia mengunjunginya lagi, sampai
ke rumah yang dituju pintunya masih tertutup. Ia ketuk pintu rumah itu.
Dari dalam terdengar suara wanita: "SIAPA ITU?"
Orang yang salih menjawab: "AKU, SAUDARA SUAMIMU. AKU DATANG UNTUK MENGUNJUNGINYA, HANYA KARENA ALLAH SEMATA."
"DIA SEDANG KELUAR MENCARI KAYU BAKAR, BALAS ISTRI SAHABATNYA. MUDAH-MUDAHAN IA TIDAK KEMBALI."
Lanjutnya sambil terus bergumam memaki-maki suaminya.
Ketika mereka sedang terlibat perbincangan, tiba-tiba orang yang salih
itu datang sambil menuntun seekor harimau yang sedang membawa seikat
kayu bakar. Begitu melihat saudaranya datang mengunjunginya, ia
menghambur kepadanya seraya bersalam.
Kayu bakar itu lalu diturunkan dari punggung harimau tersebut. Katanya
kemudian: "SEKARANG PERGILAH KAMU, MUDAH- MUDAHAN ALLAH MEMBERKAHIMU."
Orang yang salih itu (yakni yang empunya rumah) lalu mempersilakan
saudaranya masuk. Sementara isterinya masih bergunam memaki-maki
dirinya. Namun sebegitu jauh ia hanya berdiam, tanpa menunjukkan reaksi
kebencian. Setelah terlibat perbincangan beberapa saat lamanya, hidangan
keluar disuguhkan. Dilanjutkan berbincang-bincang hingga beberapa
saat. Setelah itu saudaranya berpamitan dengan menyimpan kekaguman yang
sangat berkesan. Ia sangat kagum sebab saudaranya sanggup menekan
kesabarannya menghadap isteri yang begitu cerewet dan berlidah panjang.
Tahun berikutnya ia berkunjung lagi. Sampai di depan pintu ia mencoba mengetuknya. Isterinya keluar dan menyapa: "TUAN SIAPA?"
"AKU ADALAH SAUDARA SUAMIMU, BALASNYA. KEDATANGANKU INI SEMATA UNTUK MENGUNJUNGINYA."
"OH, SELAMAT DATANG, TUAN," kata isteri saudaranya seraya mempersilahkan
masuk penuh keramahan. Tidak begitu lama saudara salih yang ditunggunya
tiba juga sambil memanggul seikat kayu bakar. Mereka segera terlibat
perbincangan sambil menikmati hidangan yang disuguhkan. Setelah semuanya
dirasa cukup, dan ketika ia hendak kembali, ia sempatkan bertanya
tentang beberapa hal. Bagaimana dahulu ia dapat menundukkan seekor
harimau dan mau diperintah membawakan kayu bakar. Sedang sekarang ini ia
hanya datang sendirian sambil memanggul kayu bakar. "KENAPA BISA
BEGITU?" tanya saudaranya.
Saudaranya menjawab:"KETAHUILAH SAUDARAKU, ISTERIKU YANG DAHULU BERLIDAH
PANJANG ITU SUDAH MENINGGAL. SEDAPAT MUNGKIN AKU BERUSAHA BERSABAR ATAS
PERANGAI BURUKNYA. SEHINGGA ALLAH MEMBERI KEMUDAHAN DIRIKU UNTUK
MENUNDUKKAN SEEKOR HARIMAU, SEBAGAIMANA PERNAH KAU LIHAT SENDIRI SAMBIL
MEMBAWA KAYU BAKAR ITU. SEMUANYA TERJADI LANTARAN KESABARANKU PADANYA.
LALU AKU MENIKAH LAGI DENGAN PEREMPUAN YANG SHALIHAH INI. AKU SANGAT
GEMBIRA MENDAPATKANNYA. MAKA HARIMAU ITUPUN DIJADIKAN JAUH DARIKU,
KARENA ITU AKU MEMANGGUL SENDIRI KAYU BAKAR ITU, LANTARAN KEGEMBIRAANKU
TERHADAP ISTERIKU YANG SHALIIHAH INI."
PERHATIAN
Seorang suami diperbolehkan memukul isterinya jika tidak mengindahkan
perintahnya berhias, padahal ia menghendaki. Atau lantaran menolak
diajak tidur bersama. Diperbolehkan pula seorang suami memukul isterinya
lantaran keluar rumah tanpa memperoleh izinnya. Atau karena isterinya
itu memukul anak kecil yang sedang rewel. Atau karena mencaci maki
orang lain, atau karena menyobek pakaian suaminya, menjambak jenggotnya,
atau berkata kepada suaminya: "HAI KAMBING, HAI KELEDAI HAI ORANG
TOLOL, DLL." sekalipun pencaciannya itu didahului oleh sikap suami yang
telah mencacinya.
Demikian pula seorang suami diperbolehkan memukul isterinya lantaran
isterinya sengaja memamerkan wajahnya kepada lelaki lain. Atau karena
asyik berbincang-bincang dengan lelaki lain. Atau sekalipun ia ikut
mendengarkan pembicaraan suaminya bersama lelaki lain, dengan maksud
dapat mencuri pendengaran dari suara lelaki itu. Atau karena memberikan
sesuatu dari rumah suaminya berupa barang yang tidak biasanya diberikan
kepada orang lain. Atau karena menolak menjalin kekeluargaan dengan
saudara suaminya.
Begitu pula suami dibenarkan memukul isterinya karena meniggalkan
shalat, setelah terlebih dulu diperintah tetapi menolak mengerjakannya.
Pendapat inilah yang lebih kuat.
WASIAT DAN PENGAJARAN SUAMI
Ketahuilah bahwa, setiap suami hendaknya pandai-pandai memberi pengajaran atau wasiat-wasiat kebajikan kepada isterinya.
Rasulullah Saw mengingatkan:
"ROHIMALLAHU ROJULAN QOOLA YAA AHLAAHU SHOLAA TAKUM SHIYAA MAKUM DZAKAA
TAKUM MISKIINAKUM YATIIMAKUM JIIROONAKUM LA'ALLAKUM MA'AHUM FIL
JANNATI."
Artinya: "Mudah-mudahan Allah merahmati seorang suami yang mengingatkan
isterinya, 'HAI ISTRIKU, JAGALAH SHALATMU, PUASAMU, ZAKATMU. KASIHANILAH
ORANG-ORANG MISKIN DI ANTARAMU, PARA TETANGGAMU. MUDAH-MUDAHAN ALLAH
MENGUMPULKAN KAMU BERSAMA MEREKA DI SURGA'."
Hendaknya seorang suami selalu memperhatikan nafkahnya sesuai dengan
kesanggupannya. Hendaknya suami selalu bersabar jika menerima cercaan
isterinya, atau perlakuan-perlakuan tidak baik lainnya. Hendaknya suami
mengasihani isterinya, yaitu dengan bentuk memberi pendidikan secara
baik, kendati ia seorang terpelajar. Sebab kaum wanita bagaimanapun
diciptakan dalam keadaan serba kurang akal dan tipis beragama (kecuali
hanya sedikit saja yang mempunyai akal panjang dan beragama kuat).
Tersebut dalam hadits:
"LAU LAA ANNALLAHA SATAROL MAR ATA BIL HAYAA ILAKAA NATS LAA TUSAA WII KAFFAN MIN TUROOBIN."
Artinya: "Kalaulah bukan karena Allah membuatkan penutup rasa malu bagi
kaum wanita, niscaya harganya tidka dapat menyamai segenggam debu.
(al-hadits).
Hendaknya seorang suami selalu menuntun isterinya pada jalan- jalan yang
baik. Memberi pendidikan kepadanya berupa pengetahuan agama (Islam),
meliputi hukum-hukum bersuci (Thaharah) dari hadats besar. Misalnya
tentang haid dan nifas. Seorang isteri harus diberi pengetahuan tentang
persoalan yang sangat penting itu. Sebab bagaimanapun masalah itu
berhubungan erat dengan waktu-waktu shalat.
Demikian pula memberikan pengajaran terhadap maslah ibadah. Meliputi
ibadan fardhu (wajib) dan sunnahnya. Pengetahuan tentang shalat, zakat,
puasa dan haji.
Jika seorang suami telah memberi pendidikan tentang persoalan pokok
tersebut, maka isteri tidak dibenarkan keluar rumah untuk bertanya
kepada ulama. Tetapi kalau pengetahuan yang dimiliki suami tidak
memadai, sebagai gantinya maka ia sendiri yang harus siap untuk selalu
bertanya kepada ulama (orang yang mengerti ilmu agama). Artinya, isteri
tetap tidak diperkenankan keluar rumah. Namun, kalau suami tidak
mempunyai untuk bertanya, maka isteri dibenarkan keluar rumah untuk
bertanya tentang persoalan agama yang dibutuhkan. Hal itu malah menjadi
kewajibannya, dan bahkan kalau suaminya melarang keluar berarti telah
melakukan kamaksiatan (dosa). Tetapi isteri harus meminta izinnya lebih
dulu jika sewaktu-waktu hendak belajar mengenai ilmu-ilmu tersebut.
Isteri harus memperoleh keridhaan suaminya.
KEHARUSAN MEMELIHARA DIRI DAN KELUARGA
Tersebut dalam firman Alloh Surat Al Tamrim ayat 6: "YAA AYYUHAL LADZI AAMANUU QUUU ANFUSAKUM WA AHLIIKUM NAAROON"
Artinya: Hai orang_orang yg beriman,peliharalah dirimu keluargamu dari api neraka.
Dalam menafsirkan ayat tersebut,Ibnu Abas Ra mengatakan,"Berikanlah
pengertian kepada mereka dan didiklah mereka " yakni tentang syariah
Islam dan akhlak_akhlak yg baik.
Tersebut dalam riwayat dijelaskan:
"INNA ASYADDANNAASI 'ADZAABAYYAU MAL QIYAA MATI MAN JAHHALA AHLAHU"
Artinya : Sesungguhnya di antara manusia yang paling keras menerima
siksaan kelak di hari kiamat adalah orang yang memperbodoh keluarganya,
(yang sengaja membentuk keluarganya menjadi bodoh). (al- hadits)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Ra dari Nabi Saw, bahwa beliau
bersabda yang artinya: "Setiap kamu sekalian adalah penggembala dan
kelak akan ditanya tentang penggembalaannya. Imam adalah penggembala dan
kelak dimintai tanggung jawab atas penggembalaan (kepemimpinan)nya.
Suami adalah pemimpin keluarganya dan kelak dimintai pertanggung
jawaban tentang kepemimpinan (rumah tangganya). Isteri adalah pengatur
di rumah suaminya, kelak akan diminta pertanggungjawaban tentang
pengaturannya (di rumah suaminya). Pembantu adalah pelaksana dalam
menjalankan pertanggungjawaban tentang pelaksanaannya. Anak lelaki
adalah penjaga harta kekayaan orangtuanya dan kelak akan diminta
pertanggungjawaban tentang penjagaannya. Jadi kalian semua adalah
penggembala dan kelak kalian akan diminta pertanggungjawaban atas
penggembalaannya. (riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Rasulullah Saw bersabda yang artinya:"Takutlah kepada Allah, takutlah
kepada Allah dalam urusan wanita, karena mereka adalah merupakan amanat
bagimu. Barangsiapa tidak menyuruh isterinya menunaikan shalat dan tidak
mengajarinya, berarti telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya.
(al-hadits).
Di antara akhir kata-kata yang dipesankan oleh Rasulullah Saw yang
diulang tiga kali hingga lisannya terasa sulit berkata dan sangat berat,
adalah: "Peliharalah shalat, peliharalah shalat (mu) dan apa saja yang
ada pada kekuasaanmu. Janganlah kamu membebani mereka dengan perkara
yang mereka tidak mampu menanggungnya. Takutlah kepada allah, takutlah
kepada Allah dalam urusan isteri- isterimu, sesungguhnya mereka adalah
tawanan yang ada dalam kekuasaanmu. Kamu mengambil mereka dengan amanat
Allah, dan kamu mengambil kehalalan farji mereka dengan firman- firman
Allah. (al-hadits).
Firman Allah dalam surat Thaaha ayat 132: "WA MUR AHLAKA BISHOLATI" yang
artinya: "dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat.
Diriwayatkan dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda, yang artinya: "tidak
ada dosa yang lebih besar yang kelak di hari kiamat dibawa seseorang
menghadap kepada Allah, daripada orang yang membuat keluarganya menjadi
bodoh."
Rasulullah Saw bersabda, yang artinya: "Pertama kalli perkara yang
dipertanggungjawabkan kepada seseorang di hari kiamat adalah keluarganya
(yakni isteri) dan anak-anaknya. Mereka berkata, wahai Tuhan kami,
ambillah hak-hak kami (tanggung jawab) kami dari orang ini, karena
sesungguhnya dia tidak mengajarkan kepada kami tentang urusan agama
kami. Ia memberi makan kepada kami berupa makanan dari hasil yang haram,
dan kami tidak mengetahui. Maka orang itu dihantam (disiksa) lantaran
mencari barang yang haram, sehingga terkelupas dagingnya, kemudian
dibawa ke neraka. (al- hadits).
WALLAHU A'LAM